Bermain

BERMAIN




Bermain mungkin adalah salah satu aktivitas di dunia yang paling menyenangkan. Kesenangan akan bermain selalu ada pada setiap orang tanpa memandang usia, tua atau muda. Siapapun bisa bermain. Dengan fasilitas dan peralatan sederhana ataupun dengan yang komplet lengkap dari ujung kaki sampai ujkung rambut. Bermain seperti upaya manusia untuk mengeluarkan ekspresi dalam dirinya, dengan cara membuat dirinya senang dan nyaman.
Bermain lebih sering dijumpai pada anak-anak. Bahkan boleh dikatakan bahwa aktivitas satu-satunya bagi anak-anak adalah bermain. Anak-anak mengenal dunia dengan bermain, anak-anak belajar dengan bermain, dan anak-anak bersosialisasi dengan bermain. Bagi anak-anak, bermain berarti mengakomodasikan dirinya keluar, ke lingkungan sekitarnya, ke teman-temannya, ke benda-benda disekelilingnya, juga ke aturan-aturan yang terkadang ada dalam permainan.
Inti dari bermain suatu permainan adalah fun. Tanpa itu bermain menjadi kehilangan makna. Bermain haruslah menyenangkan. Bermain juga diyakini mampu untuk menghilangkan berbagai batasan dan hambatan dalam diri. Bermain mampu menghilangkan stress dan frustrasi. Itu yang didapat ketika bermain menimbulkan perasaan fun. Selain perasaan itu, seseorang bisa belajar banyak dari bermain. Bermain mengajarkan banyak hal, misalnya belajar mengerti dan menaati aturan yang disepakati, belajar menghargai orang lain, belajar untuk berkompetisi secara sehat dan jujur, belajar untuk mengenal orang lain dengan segala kepribadiannya, belajar menmecahkan suatu masalah baik sendiri maupun secara bersama-sama, belajar mengenal dan memahami nilai moral yang ada dalam permainan maupun interaksi selama permainan, dan banyak hal lainnya.
Bermain bahkan dipakai oleh kalangan psikologi sebagai terapi, yang lebih dikenal dengan nama terapi bermain (play therapy). Terapi ini digunakan bagi anak yang mempunyai masalah dengan emosi. Tujuan dari terapi bermain adalah mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan. Dengan terapi, anak mampu diubah perilakunya melalui cara yang menyenangkan.
Bermain bukan hanya monopoli kalangan anak-anak saja. Banyak salah kaprah yang timbul jikalau seorang dewasa bermain maka dia akan dianggap seperti anak-anak. Bermain perlu dan sangat perlu bagi orang dewasa. Orang dewasa yang bermain suatu permainan (komputer, olahraga, puzzle, dll) adalah orang dewasa yang tahu kemana akan menyenangkan dirinya dalam cara yang positif dan membangun.
Jadi, tidak ada salahnya menyenangkan diri dengan cara bermain. Keinginan untuk bermain ada pada semua orang, dan seharusnya dipakai oleh semua orang untuk kesehatan dirinya, baik fisik maupun psikis. sumber: http://fertobhades.wordpress.com




klik gambarnya